RESISTOR TIDAK TETAP (VARIABEL)

YULVINDO TEKNIK | 9/30/2011 10:38:00 PM | SILAKAN MASUKKAN KOMENTAR
A. Pengertian Resistor Tidak Tetap (Variable)
Adalah : resistor yang nilai tahannya dapat dirubah-rubah sesuai dengan kebutuhan.
B. Jenis-jenis Resistor Variabel
  Resistor variabel terdiri dari :
1. Potensiometer
Adalah resistor yang nilai hambatannya dapat diubah dengan cara memutar atau menggeser as. Pada rangkain elektronika potensiometer digunakan sebagai :
-          pengatur nada audio amplifier
-          pengatur volume audio amplifier
-          pengatur balance audio amplifier
-           
Gbr. 1. gambar potensiometer
Gbr. 2. Simbul potensiometer
                         
                                                                                         
                                                                    






Potensiometer terdiri dari  :
a. Berdasar perubahan nilai hambatannya 
 1) Potensiometer logaritmis
Perubahan hilai hambatannya sesuai dengan perhitungan logatima pada setiap putaran asnya.Potensiometer logaritmis diberi kode  huruf A. Bahan dasarnya adalah Karbon.
Gbr. 3. Potensiometer logatimis






Contoh : A 50 K     
dibaca : potensiometer logaritmis dengan nilai tahanan  maksimal  50 Kilo Ohm.
2) Potensiometer linier
Perubahan nilai hambatannya sebanding dengan tiap putaran as.
Potensiometer linear diberi kode  huruf B, dengan bahan dasarnya adalah kawat.
Gbr. 3 potensiometer linier




Contoh : B 50 K       
dibaca : potensiometer linier dengan nilai tahanan maksimal  50 Kilo Ohm.



b) Berdasar pemakainnya.
1) Potensiometer tanpa saklar (Mono)
Adalah potensio yang tidak dilengkapi dengan saklar. Biasanya digunakan sebagai pengatur volume, pengatur nada bass/trebble.
Gbr.    Potensiometer  tanpa saklar










2) Potensiometer dengan saklar
Potensio ini merupakan potensiometer mono yang dilengkapi dengan saklar ON-OFF. Biasanya digunakan pada rangkaian radio.


Gbr.   Potensiometer dengan saklar









3) Potensiometer Ganda/Stereo
Potensio ini merupakan gabungan dari dua buah potensiometer mono. Biasanya digunakan pada rangkain stereo.
Gbr.    Potensiometer Stereo













 1) Trimer Potensiometer (Trimpot)
Trimpot adalah reistor variable yang nilai hambatannya diubah dengan cara memutar lubang coakan dengan obeng kecil.
          
          
Gambar 4
        Wujud Trimpot
Gbr. 7. Simbul  Trimpot






 2) Potensiometer geser
 Adalah potensiometer yang nilai tahanannya dirubah dengan cara menggeser tuasnya.  Potensiometer ini banyak digunakan sebagai pengatur nada (equalizer).
Gbr.   Potensiometer geser












3) Potensiometer preset.
Potensio ini ukurannya sangat kecil, dan cara merubahn nilai tahnannya sama dengan trimpot. Biasanya digunakan sebagai peyetelan-penyetelan yang bersifat sementara dalam rangkaian.          
    
Gbr    Potensiometer preset
                                      








2. Thermistor
Thermistor adalah komponen elektronika yang hambatan listrikanya dipengaruhi oleh termal/temperatur/suhu/panas disekelilingnya.
Ada dua jenis thermistor, yaitu :
a. NTC (Negative Temperature Coeffcient)
NTC merupakan variable resistor yang hambatan listriknya mengecil jika suhu disekitarnya meningkat/bertambah. Biasanya NTC digunakan sebagai sensor pada rangkaian termometer digital.

Gbr. 8 Wujud NTC
Gbr. Simbul NTC





b. PTC (Positive Temperature Coeffcient)
PTC merupakan variable resistor yang hambatan listriknya meningkat jika suhu disekitarnya meningkat/bertambah. Biasanya PTC digunakan sebagai sensor pada rangkaian pendeteksi panas pada mesin bermotor.


Gbr. 10  Simbul PTC



Gbr. 11. Wujud PTC
3. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR adalah resistor yang nilai tahanannya tergantung dari intensitas cahaya yang diterima. Jika LDR terkena cahaya maka hambatan listrik pada LDR menjadi kecil. LDR digunakan sebagai sensor pada :
-          rangkaian pengatur lampu jalan otomatis
-          rangkaian alarm penjebak pencuri


Gbr. 7. Simbul LDR
Gbr. LDR
4. VDR (Voltage dependent resistor)
Adalah resistor yang nilait tahanannya tergantung dari tegangan yang diterimanya. Semakin besar tegangan yang diterima maka tahanannyasemakin mengecil. Biasanya digunakan sebagai alat stabilizer bagi komponen transistor.
Gbr    Simbul VDR


Gbr.  VDR










CARA MEMBACA NILAI RESISTOR

YULVINDO TEKNIK | 9/30/2011 01:18:00 AM | SILAKAN MASUKKAN KOMENTAR
A. Pendahuluan.
Ada tiga cara untuk membaca nilai sebuah resistor, yaitu :
1. Membaca Kode warna Resistor

Nilai sebuah resistor dicantumkan dengan lambang bilangan dan kode warna. Untuk resistor dengan kode warna, pada badan resistor terdapat gelang/cincin 
warna, ada yang terdiri dari 4 gelang dan 5 gelang warna.

a. Kode warna resistor 4 gelang.
Untuk menghitung nilai hambatan suatu resistor model 4 gelang digunakan tabel kode warna  sebagai berikut :

Gbr. 1. Resistor model 4 gelang warna
Keterangan gambar 1:
  • gelang ke-1 menyatakan nilai ke-1
  • gelang ke-2 menyatakan nilai ke-2
  • gelang ke-3 menyatakan banyaknya nol
  • gelang ke-4 menyatakan nilai toleransi
Tabel 1
Kode warna resistor 4 gelang


WARNA
KODE WARNA
GELANG 1
GELANG 2
GELANG 3
Banyaknya Nol
GELANG 4
Toleransi
Hitam
0
0
x 1

Coklat
1
1
x  10
1 %
Merah
2
2
x  100
2 %
Jingga
3
3
x  1000

Kuning
4
4
x  10000

Hijau
5
5
x  100000

Biru
6
6
x  1000000

Ungu
7
7
x  10000000

Abu-abu
8
8
x  100000000

Putih
9
9
x  1000000000

Emas
-
-
x  0,1
5 %
Perak
-
-
x  0,01
10 %
Tanpa warna
-
-
-
20 %

Contoh:

Ada sebuah resistor dengan kode warna : merah,coklat, merah,emas.

Nilai resistornya : 2100 Ohm dengan toleransi 5%
b. Kode warna resistor 5 gelang.
Untuk menghitung nilai hambatan suatu resistor 5 gelang digunakan tabel kode warna  sebagai berikut :
Gbr. 2. Resistor model 5 gelang



Keterangan gambar 2:
  • gelang ke-1 menyatakan nilai ke-1
  • gelang ke-2 menyatakan nilai ke-2
  • gelang ke-3 menyatakan nilai ke-3
  • gelang ke-4 menyatakan banyaknya nol
  • gelang ke-5 menyatakan nilai toleransi

Contoh:

Ada sebuah resistor dengan kode warna : merah,coklat, merah,merah,emas.

Nilai resistornya : 21200 Ohm dengan toleransi 5%

Tabel 2

Kode warna resistor 5 gelang



WARNA
KODE WARNA
GELANG 1
Nilai ke-1
GELANG 2
Nilai ke-2
GELANG 3
Nilai ke-3
GELANG 4
Banyaknya Nol
GELANG 5
Toleransi
Hitam
0
0
0
x 1

Coklat
1
1
1
x  10
1 %
Merah
2
2
2
x  100
2 %
Jingga
3
3
3
x  1000

Kuning
4
4
4
x  10000

Hijau
5
5
5
x  100000

Biru
6
6
6
x  1000000

Ungu
7
7
7
x  10000000

Abu-abu
8
8
8
x  100000000

Putih
9
9
9
x  1000000000

Emas
-
-
-
x  0,1
5 %
Perak
-
-
-
x  0,01
10 %
Tanpa warna
-
-
-
-
20 %



2. Menggunaan Multimeter
 Untuk menentukan nilai sebuah resistor dapat digunakan multimeter yang difungsikan sebagai Ohm meter. Adapun langkah-langkah pengukurannya  sebagai berikut :
Gbr. 3. Multimeter untuk mengukur resistor
  • Perhatikan gambar diatas 
  • Atur saklar selektor pada posisi x1, x10, x1K (disesuaikan dengan nilai hambatan resistor    yang akan diuji.
  •  Probe (+) dan probe (-) saling dihubungkan 
  •  Aturlah jarum meter pada posisi angka nol dengan cara memutar tombol adjuster. 
  •  Untuk setiap perubahan posisi saklar selektor, jarum meter harus selalu diatur pada posisi angka nol. 
  •  Hubungkan probe (+)dan probe (-) pada masing- masing kaki komponen.  
  • Perhatikan posisi jarum pada skala meter, posisi jarum pada skala menunjukkan nilai hambatan resistor, dengan memperhatikan posisi saklar selector seperti tabel berikut.

  Tabel 3

  Pengukuran resistor dengan multimeter



POSISI SAKLAR
ANGKA PADA SKALA
HASIL PENGUKURAN
 x 1
10
10 x 1 =10 Ω
x 10
10
10 x 10 = 100 Ω
x 1K
10
10 x 1K = 10 KΩ

  •   Posisi tangan hanya boleh memegang salah satu kaki komponen (jilka kedua kaki komponen dipegang akan mempengaruhi hasil pengukuran).
3. Membaca nilai yang tertera pada body (tanpa kode warna)
Cara yang ketiga ini cocok untuk resistor model kotak seperti gambar berikut :
Gbr. 4. Resistor kotak
Contoh :
Pada sebuah body resistor tertulis : 22 Ohm 5 W
Nilai resistor tersebut sebesar 22 Ohm dengan batas daya 5 watt
4. Menggunakan software komputer.
Untuk materi ke-4 ini akan dibahas di kesempatan yang lain.